Selasa, 10 November 2015

Kamis, 27 Februari 2014
Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxe-P1oer-PaMgWdMpoZgdibpIR405kFeVLxZFGnd-OcrDP6sEb3YAmz3jzzlggvbmgvt3076T_etFQEWt4dc_kI5TdZ_K5lbGiBp-gfe60H2y1GxG03Kh8JZ_X3bohAYc-V5tbcc7pog/s1600/umar_1.jpg

Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11 Februari 1899
Dimakamkan di :

Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia

 memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)


SK Pres: 087/TK/1973 betanggal 6-11-1973

TEUKU UMAR
  Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda di Krueng.
  • Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883. Satu tahun kemudian (tahun 1884) pecah kembali perang di antara keduanya.
  • Taktik perang  dengan berpura-pura bekerja sama dengan Belanda. Teuku Umar masuk dinas militer.
  • Dianugerahi gelar Johan Pahlawan (1-1-1894) dan diizinkan untuk membentuk legium pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara dengan senjata lengkap.
  • Keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya beserta 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang 18.000 dollar.(30 Maret 1896)
  • Dengan kekuatan yang semakin bertambah, Teuku Umar bersama 15 orang berbalik kembali membela rakyat Aceh.
  • Perjuangan beliau mendapat dukungan dari Teuku Panglima Polem Muhammad Daud yang bersama 400 orang ikut menghadapi serangan Belanda.
  • Serangan secara mendadak ke daerah Melaboh menyebabkan Teuku Umar tertembak dan gugur dalam medan perang, yaitu di Kampung Mugo, pedalaman Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQzlS8Deq4HuJRe5ppI967-6uBQ9W09CGnusL3FrpR6en0sOvj2XErG2KQa1OQWVDxRZEZf78VAhSzQwg8w6tp_mofNyAuG8mua7l8OdFSjYClfmWpDAb3SqjQR66RDL4tt63w321Q4L4/s1600/cut+dik+tiro.png
lahir pada tahun 1836, bertepatan dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891 Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau Muhammad Saman
           
         TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891 
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah, putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro.  Aceh. Ia dibesarkan dalam lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai "siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun. Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.

SK Pres: 087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEismaqq95qsDCQ288snt1CYiPyMNAGbMV3bPTz_MApWGyLbRMOHia5EFIdO843B4L22AlS8tsF9mgLi_ea-VOOMnbWR5yj31l4vaYSBdfdHnYFnqeJjvmZhiAVf2TVv3_RnjfiAhvmxOto/s1600/cut-nyak-dien.png

Lahir di Lampadang, 
Kerajaan Aceh, 1848. 
Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Tjoet Nja Dhien 
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).

SK Pres: 106 Tahun 1964
 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tZzSkb3CReEiUvq2WiPNrwbu-RvIdXHJFamoMrIpS8b63Zj_iC_5V-OOAk31N5lEaKFu5Uqe8SLBZYL1X9o3B6yid_-k3yfzQcQS4kaOHBjfCYTF3KZCrhLi9rmZg4-a4lZYeix9DrE/s1600/cut+meutia.png
 Lahir di , Pirak, 
Aceh Utara, 1870
Wafat di Alue Kurieng, Aceh,
24 Oktober 1910)
Dimakamkan di Alue Kurieng
 Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.

SK Pres: 107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJNaTi9wOlT1FDYkNoPdEK-yl3B8TCTrrPriE4qerkPoPsvf4yrog39Ec0Dxvrt2wCeCtLV8v65_tpRV5QlMeNnAeCgXMAIBqwPVfBw-5nSmI2atCo-RFujX01EoFK153rsYmkN0IW0Lg/s1600/iskandar+muda.jpg


Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
 Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636

Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam



Keppres No. 77/TK/1993 
Tertanggal 14 September 1993


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcdpus8kcBu6tgGK155VvzvideC6r3UIbhO9x4hMlqBn_Tkz9lB5z6SnRMprYyseTGpQPp_qb7nl2OO2J8cxzp7yWjhfZKbaDRBEqapkgyZtQwm_rt0iEC-WXccK7IZulBbzK7ZD3ugPc/s1600/teuka+cak+maarif.jpg
Lahir 17 Juli 1899 
Ulèë Lheue,
Banda Aceh, 
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun selalu berbicara seper 
lunya saja. 
Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974

TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
·     Di Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
·     di Sekolah Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
·    Sekolah Pamongpraja OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
 Jabatan :
·    Ketua National Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
·    Anggota Dewan Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
·   Salah seorang pendiri dan anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad Husni Thamrin.
·  Pemimpin gerakan dibawah tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
·    Mendirikan Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad Hasan menjadi sekretaris
·  Pelopori berdirinya organisasi Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk sekolah.
·     Ketua Komite Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
·     Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu0zgmgS_9KLr1ZrBW7lMJWx6_hnsts-1R0wVP-EK70fbXL5JvEnekoLV0VBeRDIdAfcgSj7d8rsm1q0BieBKKEq3GeK186SM2eqLyfAQ0Dl5bTtPuk_hEFl58SZW_sKxuk5KRFg-2Aes/s1600/Mr_T.M._Hasan.jpg
Lahir di Sigli,4 April 1906,
Wafat di Jakarta 21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta

Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama

Beliau pernah menjadi :
  1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet Darurat. 
  2. Meneteri Dalam Negeri dan Menteri Agama
  3. Ketua Komisi Perdagangan  dan Industri DPRS
  4. Ketua Panitia Negara Urusan Pertambangan (PNUP) 
  5. Pendiri Universitas Serambi Mekkah
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMujRFmzZPQnR7EnovG-nCCaIGKcBz7738HV5a0nkkyfVNWtL1ik7DGlj58LFIh8zDVU194OqDu7JMzQmkdOGDT9EiiwRixben1U56-osnIcjMRgLJR_xbkRn0d71M-KXGjDWwdSdRSg8/s1600/palingma+polim.jpg

Panglima Polim

Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQqi9N_X8xCFa-QdeApopFbbfzw_v2J50DCV-FlcqhTKm0T8OKslyhwPeVBC6QrQ_BSBngap1mxQ96SSUwHqntECzp50OMAKdZQ8aOrMWzAaj7VzYqK2344MnRq0u6nsVn8aZQPhDoak/s1600/pocut.png

Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880

Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku  Amat (ulee balang (tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun 1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910 Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden Belanda.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil5rU2HK6QX0Q4nSo7donHhAseGSmePIHmJjPDHHPXvRqLzxYDjAt-HuOMUBUh-yerQEwSdDeSeb9tcOfRJunxu4fT13xGXUny3F4F1CmowYBaIEQ_Xvv6g5C4uofitleTjkjvZny2AGc/s1600/laksamana-malahayati.png
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh.

Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah  bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5VUsUUpjCYvshGJB4RAi9PSoj1IuhFaa6FAE2x1UG9VuLAWMd59yviZ4S2e3nnAcYNtSb8vioM4coQYcov8wdvx7wGm5pj_DoATa99YdPqohV31D-pXX1esxsX6Vvw8TugDKVxjmA8A4/s1600/cut+murah+intan.png

 Tjoet Murah Intan

 Kamis, 27 Februari 2014
Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxe-P1oer-PaMgWdMpoZgdibpIR405kFeVLxZFGnd-OcrDP6sEb3YAmz3jzzlggvbmgvt3076T_etFQEWt4dc_kI5TdZ_K5lbGiBp-gfe60H2y1GxG03Kh8JZ_X3bohAYc-V5tbcc7pog/s1600/umar_1.jpg

Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11 Februari 1899
Dimakamkan di :

Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia

 memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)


SK Pres: 087/TK/1973 betanggal 6-11-1973

TEUKU UMAR
  Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda di Krueng.
  • Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883. Satu tahun kemudian (tahun 1884) pecah kembali perang di antara keduanya.
  • Taktik perang  dengan berpura-pura bekerja sama dengan Belanda. Teuku Umar masuk dinas militer.
  • Dianugerahi gelar Johan Pahlawan (1-1-1894) dan diizinkan untuk membentuk legium pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara dengan senjata lengkap.
  • Keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya beserta 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang 18.000 dollar.(30 Maret 1896)
  • Dengan kekuatan yang semakin bertambah, Teuku Umar bersama 15 orang berbalik kembali membela rakyat Aceh.
  • Perjuangan beliau mendapat dukungan dari Teuku Panglima Polem Muhammad Daud yang bersama 400 orang ikut menghadapi serangan Belanda.
  • Serangan secara mendadak ke daerah Melaboh menyebabkan Teuku Umar tertembak dan gugur dalam medan perang, yaitu di Kampung Mugo, pedalaman Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQzlS8Deq4HuJRe5ppI967-6uBQ9W09CGnusL3FrpR6en0sOvj2XErG2KQa1OQWVDxRZEZf78VAhSzQwg8w6tp_mofNyAuG8mua7l8OdFSjYClfmWpDAb3SqjQR66RDL4tt63w321Q4L4/s1600/cut+dik+tiro.png
lahir pada tahun 1836, bertepatan dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891 Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau Muhammad Saman
           
         TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891 
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah, putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro.  Aceh. Ia dibesarkan dalam lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai "siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun. Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.

SK Pres: 087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEismaqq95qsDCQ288snt1CYiPyMNAGbMV3bPTz_MApWGyLbRMOHia5EFIdO843B4L22AlS8tsF9mgLi_ea-VOOMnbWR5yj31l4vaYSBdfdHnYFnqeJjvmZhiAVf2TVv3_RnjfiAhvmxOto/s1600/cut-nyak-dien.png

Lahir di Lampadang, 
Kerajaan Aceh, 1848. 
Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Tjoet Nja Dhien 
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).

SK Pres: 106 Tahun 1964
 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tZzSkb3CReEiUvq2WiPNrwbu-RvIdXHJFamoMrIpS8b63Zj_iC_5V-OOAk31N5lEaKFu5Uqe8SLBZYL1X9o3B6yid_-k3yfzQcQS4kaOHBjfCYTF3KZCrhLi9rmZg4-a4lZYeix9DrE/s1600/cut+meutia.png
 Lahir di , Pirak, 
Aceh Utara, 1870
Wafat di Alue Kurieng, Aceh,
24 Oktober 1910)
Dimakamkan di Alue Kurieng
 Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.

SK Pres: 107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJNaTi9wOlT1FDYkNoPdEK-yl3B8TCTrrPriE4qerkPoPsvf4yrog39Ec0Dxvrt2wCeCtLV8v65_tpRV5QlMeNnAeCgXMAIBqwPVfBw-5nSmI2atCo-RFujX01EoFK153rsYmkN0IW0Lg/s1600/iskandar+muda.jpg


Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
 Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636

Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam



Keppres No. 77/TK/1993 
Tertanggal 14 September 1993


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcdpus8kcBu6tgGK155VvzvideC6r3UIbhO9x4hMlqBn_Tkz9lB5z6SnRMprYyseTGpQPp_qb7nl2OO2J8cxzp7yWjhfZKbaDRBEqapkgyZtQwm_rt0iEC-WXccK7IZulBbzK7ZD3ugPc/s1600/teuka+cak+maarif.jpg
Lahir 17 Juli 1899 
Ulèë Lheue,
Banda Aceh, 
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun selalu berbicara seper 
lunya saja. 
Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974

TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
·     Di Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
·     di Sekolah Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
·    Sekolah Pamongpraja OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
 Jabatan :
·    Ketua National Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
·    Anggota Dewan Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
·   Salah seorang pendiri dan anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad Husni Thamrin.
·  Pemimpin gerakan dibawah tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
·    Mendirikan Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad Hasan menjadi sekretaris
·  Pelopori berdirinya organisasi Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk sekolah.
·     Ketua Komite Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
·     Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu0zgmgS_9KLr1ZrBW7lMJWx6_hnsts-1R0wVP-EK70fbXL5JvEnekoLV0VBeRDIdAfcgSj7d8rsm1q0BieBKKEq3GeK186SM2eqLyfAQ0Dl5bTtPuk_hEFl58SZW_sKxuk5KRFg-2Aes/s1600/Mr_T.M._Hasan.jpg
Lahir di Sigli,4 April 1906,
Wafat di Jakarta 21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta

Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama

Beliau pernah menjadi :
  1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet Darurat. 
  2. Meneteri Dalam Negeri dan Menteri Agama
  3. Ketua Komisi Perdagangan  dan Industri DPRS
  4. Ketua Panitia Negara Urusan Pertambangan (PNUP) 
  5. Pendiri Universitas Serambi Mekkah
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMujRFmzZPQnR7EnovG-nCCaIGKcBz7738HV5a0nkkyfVNWtL1ik7DGlj58LFIh8zDVU194OqDu7JMzQmkdOGDT9EiiwRixben1U56-osnIcjMRgLJR_xbkRn0d71M-KXGjDWwdSdRSg8/s1600/palingma+polim.jpg

Panglima Polim

Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQqi9N_X8xCFa-QdeApopFbbfzw_v2J50DCV-FlcqhTKm0T8OKslyhwPeVBC6QrQ_BSBngap1mxQ96SSUwHqntECzp50OMAKdZQ8aOrMWzAaj7VzYqK2344MnRq0u6nsVn8aZQPhDoak/s1600/pocut.png

Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880

Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku  Amat (ulee balang (tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun 1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910 Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden Belanda.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil5rU2HK6QX0Q4nSo7donHhAseGSmePIHmJjPDHHPXvRqLzxYDjAt-HuOMUBUh-yerQEwSdDeSeb9tcOfRJunxu4fT13xGXUny3F4F1CmowYBaIEQ_Xvv6g5C4uofitleTjkjvZny2AGc/s1600/laksamana-malahayati.png
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh.

Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah  bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5VUsUUpjCYvshGJB4RAi9PSoj1IuhFaa6FAE2x1UG9VuLAWMd59yviZ4S2e3nnAcYNtSb8vioM4coQYcov8wdvx7wGm5pj_DoATa99YdPqohV31D-pXX1esxsX6Vvw8TugDKVxjmA8A4/s1600/cut+murah+intan.png

 Tjoet Murah Intan
 Kamis, 27 Februari 2014
Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxe-P1oer-PaMgWdMpoZgdibpIR405kFeVLxZFGnd-OcrDP6sEb3YAmz3jzzlggvbmgvt3076T_etFQEWt4dc_kI5TdZ_K5lbGiBp-gfe60H2y1GxG03Kh8JZ_X3bohAYc-V5tbcc7pog/s1600/umar_1.jpg

Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11 Februari 1899
Dimakamkan di :

Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia

 memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)


SK Pres: 087/TK/1973 betanggal 6-11-1973

TEUKU UMAR
  Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda di Krueng.
  • Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883. Satu tahun kemudian (tahun 1884) pecah kembali perang di antara keduanya.
  • Taktik perang  dengan berpura-pura bekerja sama dengan Belanda. Teuku Umar masuk dinas militer.
  • Dianugerahi gelar Johan Pahlawan (1-1-1894) dan diizinkan untuk membentuk legium pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara dengan senjata lengkap.
  • Keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya beserta 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang 18.000 dollar.(30 Maret 1896)
  • Dengan kekuatan yang semakin bertambah, Teuku Umar bersama 15 orang berbalik kembali membela rakyat Aceh.
  • Perjuangan beliau mendapat dukungan dari Teuku Panglima Polem Muhammad Daud yang bersama 400 orang ikut menghadapi serangan Belanda.
  • Serangan secara mendadak ke daerah Melaboh menyebabkan Teuku Umar tertembak dan gugur dalam medan perang, yaitu di Kampung Mugo, pedalaman Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQzlS8Deq4HuJRe5ppI967-6uBQ9W09CGnusL3FrpR6en0sOvj2XErG2KQa1OQWVDxRZEZf78VAhSzQwg8w6tp_mofNyAuG8mua7l8OdFSjYClfmWpDAb3SqjQR66RDL4tt63w321Q4L4/s1600/cut+dik+tiro.png
lahir pada tahun 1836, bertepatan dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891 Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau Muhammad Saman
           
         TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891 
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah, putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro.  Aceh. Ia dibesarkan dalam lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai "siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun. Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.

SK Pres: 087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEismaqq95qsDCQ288snt1CYiPyMNAGbMV3bPTz_MApWGyLbRMOHia5EFIdO843B4L22AlS8tsF9mgLi_ea-VOOMnbWR5yj31l4vaYSBdfdHnYFnqeJjvmZhiAVf2TVv3_RnjfiAhvmxOto/s1600/cut-nyak-dien.png

Lahir di Lampadang, 
Kerajaan Aceh, 1848. 
Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Tjoet Nja Dhien 
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).

SK Pres: 106 Tahun 1964
 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tZzSkb3CReEiUvq2WiPNrwbu-RvIdXHJFamoMrIpS8b63Zj_iC_5V-OOAk31N5lEaKFu5Uqe8SLBZYL1X9o3B6yid_-k3yfzQcQS4kaOHBjfCYTF3KZCrhLi9rmZg4-a4lZYeix9DrE/s1600/cut+meutia.png
 Lahir di , Pirak, 
Aceh Utara, 1870
Wafat di Alue Kurieng, Aceh,
24 Oktober 1910)
Dimakamkan di Alue Kurieng
 Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.

SK Pres: 107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJNaTi9wOlT1FDYkNoPdEK-yl3B8TCTrrPriE4qerkPoPsvf4yrog39Ec0Dxvrt2wCeCtLV8v65_tpRV5QlMeNnAeCgXMAIBqwPVfBw-5nSmI2atCo-RFujX01EoFK153rsYmkN0IW0Lg/s1600/iskandar+muda.jpg


Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
 Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636

Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam



Keppres No. 77/TK/1993 
Tertanggal 14 September 1993


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcdpus8kcBu6tgGK155VvzvideC6r3UIbhO9x4hMlqBn_Tkz9lB5z6SnRMprYyseTGpQPp_qb7nl2OO2J8cxzp7yWjhfZKbaDRBEqapkgyZtQwm_rt0iEC-WXccK7IZulBbzK7ZD3ugPc/s1600/teuka+cak+maarif.jpg
Lahir 17 Juli 1899 
Ulèë Lheue,
Banda Aceh, 
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun selalu berbicara seper 
lunya saja. 
Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974

TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
·     Di Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
·     di Sekolah Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
·    Sekolah Pamongpraja OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
 Jabatan :
·    Ketua National Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
·    Anggota Dewan Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
·   Salah seorang pendiri dan anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad Husni Thamrin.
·  Pemimpin gerakan dibawah tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
·    Mendirikan Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad Hasan menjadi sekretaris
·  Pelopori berdirinya organisasi Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk sekolah.
·     Ketua Komite Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
·     Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu0zgmgS_9KLr1ZrBW7lMJWx6_hnsts-1R0wVP-EK70fbXL5JvEnekoLV0VBeRDIdAfcgSj7d8rsm1q0BieBKKEq3GeK186SM2eqLyfAQ0Dl5bTtPuk_hEFl58SZW_sKxuk5KRFg-2Aes/s1600/Mr_T.M._Hasan.jpg
Lahir di Sigli,4 April 1906,
Wafat di Jakarta 21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta

Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama

Beliau pernah menjadi :
  1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet Darurat. 
  2. Meneteri Dalam Negeri dan Menteri Agama
  3. Ketua Komisi Perdagangan  dan Industri DPRS
  4. Ketua Panitia Negara Urusan Pertambangan (PNUP) 
  5. Pendiri Universitas Serambi Mekkah
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMujRFmzZPQnR7EnovG-nCCaIGKcBz7738HV5a0nkkyfVNWtL1ik7DGlj58LFIh8zDVU194OqDu7JMzQmkdOGDT9EiiwRixben1U56-osnIcjMRgLJR_xbkRn0d71M-KXGjDWwdSdRSg8/s1600/palingma+polim.jpg

Panglima Polim

Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQqi9N_X8xCFa-QdeApopFbbfzw_v2J50DCV-FlcqhTKm0T8OKslyhwPeVBC6QrQ_BSBngap1mxQ96SSUwHqntECzp50OMAKdZQ8aOrMWzAaj7VzYqK2344MnRq0u6nsVn8aZQPhDoak/s1600/pocut.png

Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880

Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku  Amat (ulee balang (tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun 1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910 Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden Belanda.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil5rU2HK6QX0Q4nSo7donHhAseGSmePIHmJjPDHHPXvRqLzxYDjAt-HuOMUBUh-yerQEwSdDeSeb9tcOfRJunxu4fT13xGXUny3F4F1CmowYBaIEQ_Xvv6g5C4uofitleTjkjvZny2AGc/s1600/laksamana-malahayati.png
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh.

Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah  bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5VUsUUpjCYvshGJB4RAi9PSoj1IuhFaa6FAE2x1UG9VuLAWMd59yviZ4S2e3nnAcYNtSb8vioM4coQYcov8wdvx7wGm5pj_DoATa99YdPqohV31D-pXX1esxsX6Vvw8TugDKVxjmA8A4/s1600/cut+murah+intan.png

 Tjoet Murah Intan
 Kamis, 27 Februari 2014
Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxe-P1oer-PaMgWdMpoZgdibpIR405kFeVLxZFGnd-OcrDP6sEb3YAmz3jzzlggvbmgvt3076T_etFQEWt4dc_kI5TdZ_K5lbGiBp-gfe60H2y1GxG03Kh8JZ_X3bohAYc-V5tbcc7pog/s1600/umar_1.jpg

Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11 Februari 1899
Dimakamkan di :

Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia

 memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)


SK Pres: 087/TK/1973 betanggal 6-11-1973

TEUKU UMAR
  Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda di Krueng.
  • Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883. Satu tahun kemudian (tahun 1884) pecah kembali perang di antara keduanya.
  • Taktik perang  dengan berpura-pura bekerja sama dengan Belanda. Teuku Umar masuk dinas militer.
  • Dianugerahi gelar Johan Pahlawan (1-1-1894) dan diizinkan untuk membentuk legium pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara dengan senjata lengkap.
  • Keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya beserta 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang 18.000 dollar.(30 Maret 1896)
  • Dengan kekuatan yang semakin bertambah, Teuku Umar bersama 15 orang berbalik kembali membela rakyat Aceh.
  • Perjuangan beliau mendapat dukungan dari Teuku Panglima Polem Muhammad Daud yang bersama 400 orang ikut menghadapi serangan Belanda.
  • Serangan secara mendadak ke daerah Melaboh menyebabkan Teuku Umar tertembak dan gugur dalam medan perang, yaitu di Kampung Mugo, pedalaman Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQzlS8Deq4HuJRe5ppI967-6uBQ9W09CGnusL3FrpR6en0sOvj2XErG2KQa1OQWVDxRZEZf78VAhSzQwg8w6tp_mofNyAuG8mua7l8OdFSjYClfmWpDAb3SqjQR66RDL4tt63w321Q4L4/s1600/cut+dik+tiro.png
lahir pada tahun 1836, bertepatan dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891 Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau Muhammad Saman
           
         TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891 
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah, putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro.  Aceh. Ia dibesarkan dalam lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai "siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun. Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.

SK Pres: 087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEismaqq95qsDCQ288snt1CYiPyMNAGbMV3bPTz_MApWGyLbRMOHia5EFIdO843B4L22AlS8tsF9mgLi_ea-VOOMnbWR5yj31l4vaYSBdfdHnYFnqeJjvmZhiAVf2TVv3_RnjfiAhvmxOto/s1600/cut-nyak-dien.png

Lahir di Lampadang, 
Kerajaan Aceh, 1848. 
Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

Tjoet Nja Dhien 
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).

SK Pres: 106 Tahun 1964
 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tZzSkb3CReEiUvq2WiPNrwbu-RvIdXHJFamoMrIpS8b63Zj_iC_5V-OOAk31N5lEaKFu5Uqe8SLBZYL1X9o3B6yid_-k3yfzQcQS4kaOHBjfCYTF3KZCrhLi9rmZg4-a4lZYeix9DrE/s1600/cut+meutia.png
 Lahir di , Pirak, 
Aceh Utara, 1870
Wafat di Alue Kurieng, Aceh,
24 Oktober 1910)
Dimakamkan di Alue Kurieng
 Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.

SK Pres: 107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJNaTi9wOlT1FDYkNoPdEK-yl3B8TCTrrPriE4qerkPoPsvf4yrog39Ec0Dxvrt2wCeCtLV8v65_tpRV5QlMeNnAeCgXMAIBqwPVfBw-5nSmI2atCo-RFujX01EoFK153rsYmkN0IW0Lg/s1600/iskandar+muda.jpg


Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
 Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636

Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam



Keppres No. 77/TK/1993 
Tertanggal 14 September 1993


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcdpus8kcBu6tgGK155VvzvideC6r3UIbhO9x4hMlqBn_Tkz9lB5z6SnRMprYyseTGpQPp_qb7nl2OO2J8cxzp7yWjhfZKbaDRBEqapkgyZtQwm_rt0iEC-WXccK7IZulBbzK7ZD3ugPc/s1600/teuka+cak+maarif.jpg
Lahir 17 Juli 1899 
Ulèë Lheue,
Banda Aceh, 
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun selalu berbicara seper 
lunya saja. 
Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974

TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
·     Di Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
·     di Sekolah Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
·    Sekolah Pamongpraja OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
 Jabatan :
·    Ketua National Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
·    Anggota Dewan Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
·   Salah seorang pendiri dan anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad Husni Thamrin.
·  Pemimpin gerakan dibawah tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
·    Mendirikan Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad Hasan menjadi sekretaris
·  Pelopori berdirinya organisasi Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk sekolah.
·     Ketua Komite Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
·     Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu0zgmgS_9KLr1ZrBW7lMJWx6_hnsts-1R0wVP-EK70fbXL5JvEnekoLV0VBeRDIdAfcgSj7d8rsm1q0BieBKKEq3GeK186SM2eqLyfAQ0Dl5bTtPuk_hEFl58SZW_sKxuk5KRFg-2Aes/s1600/Mr_T.M._Hasan.jpg
Lahir di Sigli,4 April 1906,
Wafat di Jakarta 21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta

Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama

Beliau pernah menjadi :
  1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet Darurat. 
  2. Meneteri Dalam Negeri dan Menteri Agama
  3. Ketua Komisi Perdagangan  dan Industri DPRS
  4. Ketua Panitia Negara Urusan Pertambangan (PNUP) 
  5. Pendiri Universitas Serambi Mekkah
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMujRFmzZPQnR7EnovG-nCCaIGKcBz7738HV5a0nkkyfVNWtL1ik7DGlj58LFIh8zDVU194OqDu7JMzQmkdOGDT9EiiwRixben1U56-osnIcjMRgLJR_xbkRn0d71M-KXGjDWwdSdRSg8/s1600/palingma+polim.jpg

Panglima Polim

Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQqi9N_X8xCFa-QdeApopFbbfzw_v2J50DCV-FlcqhTKm0T8OKslyhwPeVBC6QrQ_BSBngap1mxQ96SSUwHqntECzp50OMAKdZQ8aOrMWzAaj7VzYqK2344MnRq0u6nsVn8aZQPhDoak/s1600/pocut.png

Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880

Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku  Amat (ulee balang (tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun 1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910 Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden Belanda.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil5rU2HK6QX0Q4nSo7donHhAseGSmePIHmJjPDHHPXvRqLzxYDjAt-HuOMUBUh-yerQEwSdDeSeb9tcOfRJunxu4fT13xGXUny3F4F1CmowYBaIEQ_Xvv6g5C4uofitleTjkjvZny2AGc/s1600/laksamana-malahayati.png
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh.

Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah  bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5VUsUUpjCYvshGJB4RAi9PSoj1IuhFaa6FAE2x1UG9VuLAWMd59yviZ4S2e3nnAcYNtSb8vioM4coQYcov8wdvx7wGm5pj_DoATa99YdPqohV31D-pXX1esxsX6Vvw8TugDKVxjmA8A4/s1600/cut+murah+intan.png

 Tjoet Murah Intan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar