Kamis, 27 Februari 2014
Nama nama
pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan
maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat
mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam
memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai
wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11
Februari 1899
Dimakamkan di : Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)
SK Pres: 087/TK/1973 betanggal
6-11-1973
|
TEUKU UMAR
Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri
pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos
Belanda di Krueng.
|
lahir pada tahun 1836, bertepatan
dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah
Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891
Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau
Muhammad Saman
|
TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah,
putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro. Aceh. Ia dibesarkan dalam
lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia
memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang
ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut
dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran
agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta
benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan
ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan
Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat
direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke
tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam
Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai
"siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun.
Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.
SK Pres:
087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973
|
Lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848. Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
|
Tjoet Nja Dhien
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika
terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang
menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh!
Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka
menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama
Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir
yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir
yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?”
(Szekely Lulofs, 1951:59).
SK Pres: 106 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964 |
Lahir di , Pirak,
Aceh Utara, 1870 Wafat di Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) Dimakamkan di Alue Kurieng |
Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya
Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong
berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia
menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan
bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada
pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para
wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada
tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan
perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos
kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada
tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan
Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.
SK Pres:
107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964
|
|
Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636 Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam
Keppres No. 77/TK/1993
Tertanggal 14 September 1993
|
Lahir 17 Juli 1899
Ulèë Lheue,
Banda Aceh,
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun
selalu berbicara seper
lunya saja. Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974 |
TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
· Di
Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
· di Sekolah
Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
· Sekolah Pamongpraja
OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk
anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
Jabatan :
· Ketua National
Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
· Anggota Dewan
Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
· Salah seorang pendiri dan
anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad
Husni Thamrin.
· Pemimpin gerakan dibawah
tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
· Mendirikan
Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad
Hasan menjadi sekretaris
· Pelopori berdirinya organisasi
Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang
bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk
sekolah.
· Ketua Komite
Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
· Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945
|
Lahir di Sigli,4
April 1906,
Wafat di Jakarta
21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta |
Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama
Beliau pernah menjadi :
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional
Indonesia.
SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006 |
|
Panglima Polim
Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar. |
Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880
|
Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku Amat (ulee balang
(tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi
dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam
kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan
agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee
Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan
rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun
1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910
Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa
pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau
juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan
diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden
Belanda.
|
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari
Kesultanan Aceh.
|
Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah bernama Laksamana Mahmud
Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra
dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun
Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah
(1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang
jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol
Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de
Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang
ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de
Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa
meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604
|
|
Tjoet Murah Intan |
Nama nama
pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan
maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat
mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam
memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai
wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11
Februari 1899
Dimakamkan di : Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)
SK Pres: 087/TK/1973 betanggal
6-11-1973
|
TEUKU UMAR
Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri
pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos
Belanda di Krueng.
|
lahir pada tahun 1836, bertepatan
dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah
Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891
Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau
Muhammad Saman
|
TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah,
putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro. Aceh. Ia dibesarkan dalam
lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia
memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang
ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut
dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran
agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta
benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan
ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan
Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat
direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke
tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam
Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai
"siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun.
Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.
SK Pres:
087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973
|
Lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848. Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
|
Tjoet Nja Dhien
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika
terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang
menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh!
Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka
menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama
Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir
yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir
yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?”
(Szekely Lulofs, 1951:59).
SK Pres: 106 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964 |
Lahir di , Pirak,
Aceh Utara, 1870 Wafat di Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) Dimakamkan di Alue Kurieng |
Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya
Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong
berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia
menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan
bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada
pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para
wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada
tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan
perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos
kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada
tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan
Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.
SK Pres:
107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964
|
|
Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636 Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam
Keppres No. 77/TK/1993
Tertanggal 14 September 1993
|
Lahir 17 Juli 1899
Ulèë Lheue,
Banda Aceh,
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun
selalu berbicara seper
lunya saja. Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974 |
TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
· Di
Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
· di Sekolah
Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
· Sekolah Pamongpraja
OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk
anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
Jabatan :
· Ketua National
Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
· Anggota Dewan
Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
· Salah seorang pendiri dan
anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad
Husni Thamrin.
· Pemimpin gerakan dibawah
tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
· Mendirikan
Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad
Hasan menjadi sekretaris
· Pelopori berdirinya organisasi
Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang
bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk
sekolah.
· Ketua Komite
Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
· Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945
|
Lahir di Sigli,4
April 1906,
Wafat di Jakarta
21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta |
Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama
Beliau pernah menjadi :
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional
Indonesia.
SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006 |
|
Panglima Polim
Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar. |
Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880
|
Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku Amat (ulee balang
(tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi
dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam
kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan
agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee
Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan
rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun
1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910
Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa
pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau
juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan
diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden
Belanda.
|
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari
Kesultanan Aceh.
|
Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah bernama Laksamana Mahmud
Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra
dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun
Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah
(1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang
jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol
Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de
Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang
ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de
Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa
meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604
|
|
Tjoet Murah Intan |
Nama nama
pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan
maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat
mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam
memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai
wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11
Februari 1899
Dimakamkan di : Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)
SK Pres: 087/TK/1973 betanggal
6-11-1973
|
TEUKU UMAR
Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri
pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos
Belanda di Krueng.
|
lahir pada tahun 1836, bertepatan
dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah
Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891
Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau
Muhammad Saman
|
TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah,
putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro. Aceh. Ia dibesarkan dalam
lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia
memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang
ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut
dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran
agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta
benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan
ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan
Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat
direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke
tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam
Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai
"siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun.
Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.
SK Pres:
087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973
|
Lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848. Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
|
Tjoet Nja Dhien
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika
terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang
menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh!
Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka
menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama
Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir
yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir
yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?”
(Szekely Lulofs, 1951:59).
SK Pres: 106 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964 |
Lahir di , Pirak,
Aceh Utara, 1870 Wafat di Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) Dimakamkan di Alue Kurieng |
Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya
Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong
berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia
menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan
bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada
pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para
wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada
tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan
perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos
kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada
tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan
Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.
SK Pres:
107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964
|
|
Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636 Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam
Keppres No. 77/TK/1993
Tertanggal 14 September 1993
|
Lahir 17 Juli 1899
Ulèë Lheue,
Banda Aceh,
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun
selalu berbicara seper
lunya saja. Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974 |
TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
· Di
Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
· di Sekolah
Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
· Sekolah Pamongpraja
OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk
anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
Jabatan :
· Ketua National
Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
· Anggota Dewan
Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
· Salah seorang pendiri dan
anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad
Husni Thamrin.
· Pemimpin gerakan dibawah
tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
· Mendirikan
Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad
Hasan menjadi sekretaris
· Pelopori berdirinya organisasi
Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang
bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk
sekolah.
· Ketua Komite
Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
· Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945
|
Lahir di Sigli,4
April 1906,
Wafat di Jakarta
21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta |
Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama
Beliau pernah menjadi :
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional
Indonesia.
SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006 |
|
Panglima Polim
Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar. |
Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880
|
Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku Amat (ulee balang
(tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi
dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam
kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan
agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee
Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan
rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun
1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910
Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa
pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau
juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan
diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden
Belanda.
|
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari
Kesultanan Aceh.
|
Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah bernama Laksamana Mahmud
Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra
dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun
Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah
(1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang
jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol
Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de
Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang
ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de
Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa
meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604
|
|
Tjoet Murah Intan |
Nama nama
pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran dengan
maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar dapat
mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat didalam
memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai
wafatnya. Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
Lahir di Meulaboh, 1854
Aceh Barat
Wafat di Meulaboh, 11
Februari 1899
Dimakamkan di : Kampung Mugo, Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia memimpin perang gerilya di Aceh (1873-1899)
SK Pres: 087/TK/1973 betanggal
6-11-1973
|
TEUKU UMAR
Beliau menikahi janda Cut Nyak Dien (1880) puteri
pamannya.Keduanya berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos
Belanda di Krueng.
|
lahir pada tahun 1836, bertepatan
dengan 1251 Hijriah di Dayah Jrueng kenegerian Cumbok Lam Lo, Tiro, daerah
Pidie,Wafat di benteng Aneuk Galong. Aneuk Galong, Aceh Besar, Januari 1891
Teungku Chik di Tiro Bahasa Aceh, artinya Imam ulama di daerah Tiro atau
Muhammad Saman
|
TEUKU TJIK DITIRO
Hidup : 1836-1891
Beliau Putra dari Teungku Syekh Ubaidillah. Ibunya bernama Siti Aisyah,
putri Teungku Syekh Abdussalam Muda Tiro. Aceh. Ia dibesarkan dalam
lingkungan agama yang ketat Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia
memperdalam lagi ilmu agamanya. Dan menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang
ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut
dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme. Sesuai dengan ajaran
agama yang diyakininya, Muhammad Saman sanggup berkorban apa saja baik harta
benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinan
ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan
Perang Sabil.Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat
direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke
tangan pasukannya. Pada bulan Mei tahun 1881, merebut benteng Belanda Lam
Baro, Aneuk Galong dan lain-lain. Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai
"siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun.
Tanpa curiga sedikitpun ia memakannya, dan akhirnya Muhammad Saman meninggal.
SK Pres:
087/TK/1973 bertanggal 6-11-1973
|
Lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848. Wafat di Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908
dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
|
Tjoet Nja Dhien
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien),
Keterlibatan Tjoet Njak Dien dalam perang Aceh nampak sekali ketika
terjadi pembakaran terhadap Mesjid Besar Aceh.Dengan amarah dan semangat yang
menyala-nyala berserulah ia, “Hai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh!
Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu mesjid kita dibakarnya! Mereka
menentang Allah Subhanahuwataala, tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama
Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir
yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir
yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak Belanda?”
(Szekely Lulofs, 1951:59).
SK Pres: 106 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964 |
Lahir di , Pirak,
Aceh Utara, 1870 Wafat di Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) Dimakamkan di Alue Kurieng |
Tjoet Nyak Meutia
Awalnya beliau melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya
Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong
berhasil ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.Tjoet Meutia
menikah dengan Pang Nagroe (sahabat suaminya) sesuai wasiat suaminya dan
bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada
pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para
wanita melarikan diri ke dalam hutan. Dan Nagroe sendiri akhirnya tewas pada
tanggal 26 September 1910. Tjoet Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan
perlawanan bersama sisa-sisa pasukkannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos
kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada
tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan
Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.
SK Pres:
107 Tahun 1964 bertanggal 2 – 5 – 1964
|
|
Sultan Iskandar Muda
Lahir di Aceh, Banda Aceh, 1593 atau 1590
Wafat di Banda Aceh, Aceh, 27 September 1636 Beliau merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636 Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, dimana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam
Keppres No. 77/TK/1993
Tertanggal 14 September 1993
|
Lahir 17 Juli 1899
Ulèë Lheue,
Banda Aceh,
Hindia Belanda
Wafat , 4 Mei 1946 (umur 46)
Takengon Aceh Tengah
Terkenal sebagai orator ulung walaupun
selalu berbicara seper
lunya saja. Keppres No. 71/TK/1974 Tahun 9 November 1974 |
TEUKU NYAK ARIEF
Bersekolah:
· Di
Volksschool (Sekolah Rakyat) Kutaraja
· di Sekolah
Raja Kweekschool di Bukit Tinggi
· Sekolah Pamongpraja
OSVIA di Serang Banten. Sekolah ini khusus diadakan oleh Belanda untuk
anak-anak Raja dan Bangsawan dari seluruh Indonesia.
Jabatan :
· Ketua National
Indische Partij cab.Kutaraja (1919).
· Anggota Dewan
Rakyat Volksraad (1927 s/d 1931)
· Salah seorang pendiri dan
anggota dari Fraksi Nasional di Dewan Rakyat yang diketuai oleh Mohammad
Husni Thamrin.
· Pemimpin gerakan dibawah
tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.(1932)
· Mendirikan
Perguruan Taman Siswa di Kutaraja ( 11 Juli 1937) bersama Mr. Teuku Muhammad
Hasan menjadi sekretaris
· Pelopori berdirinya organisasi
Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) Bersama Mr. T.M Hasan yang
bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk
sekolah.
· Ketua Komite
Nasional Indonesia (K.N.I) daerah Aceh. (29 Agustus 1945)
· Menjadi Residen Aceh. 3 Oktober 1945
|
Lahir di Sigli,4
April 1906,
Wafat di Jakarta
21-09-1997
Dimakamkan di : KMP Kalibata Jakarta |
Teuku H.M.Hasan
Gubernur Wilayah Sumatera Pertama
Beliau pernah menjadi :
Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional
Indonesia.
SK Pres: 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006 |
|
Panglima Polim
Nama lengkap Teuku Panglima Polem Sri Muda Perkasa Muhammad Daud adalah seorang panglima Aceh. Sampai saat ini belum ditemukan keterangan yang jelas mengenai tanggal dan tahun kelahiran Panglima Polem, yang jelas ia berasal dari keturunan kaum bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII Raja Kuala anak dari Teuku Panglima Polem Sri Imam Muda Mahmud Arifin yang juga terkenal dengan Cut Banta (Panglima Polem VII (1845-1879). Mahmud Arifin merupakan Panglima Sagoe XXII Mukim Aceh Besar. |
Lahir di Tunkop Ace Barat
Tahun 1880
|
Pocut Baren
Beliau adala wanita bansawan,putri dari Teuku Amat (ulee balang
(tokoh adat) tungkop yang berpengaruh saat itu.ayahnya sering berdiskusi
dengan ulama untuk masalah-masalah keagamaan dan ini tertanam dalam
kepribadian Pocut Baren sehingga menjadi wanita yang pemberani dalam menegakkan
agama . Beliau bersuamikan seorang pejabat daerah yang juga menjadi Ulee
Balang GUme, Aceh Barat . Pocut berjuan bersama-sama dengan Cut Nyak Dien yan
rela hidup menderita dan susah,beliau melakukan perlawan sejak tahun
1903-1910 (menurut catatan seoran penuslis Belanda) dan Pada tahun 1910
Belanda menyerbu besar-besaran pertahanan Pocut di Gunung Macan dibawa
pimpinan Letnan Hoogers dan Pocut tertangkap dan dibawa ke Meulabo.Beliau
juga banyak menuslis pantun dan syair dalam bahasa Aceh dan Melayu bahkan
diterjemahkan kedalam bahasa Belanda dan disimpan di Universitas Leiden
Belanda.
|
Malahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari
Kesultanan Aceh.
|
Laksamana Malahayati
Nama aslinya adalah Keumalahayati. Ayah bernama Laksamana Mahmud
Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah putra
dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun
Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah
(1513-1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. memegang
jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol
Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.Cornelis de
Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang
ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de
Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa
meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda Pada tahun 1585-1604
|
|
Tjoet Murah Intan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar